welcome to the page

welcome to the page

Senin, 24 Februari 2014

Kembali (The End of Story, Part 2)


"Sebenarnya aku, juga.... Juga menyimpan perasaan itu Bu."
"Sejak kapan?"
"Sejak dua tahun yang lalu, ketika aku mulai bersama Nay......."

"Jadi?"

"Iya, kali ini aku akan mengaku. Aku benar-benar bodoh. Aku sudah berbuat kesalahan. Dua tahun aku bersama Nay, berusaha menepis semua perasaan pada Rin, tapi justru hati dan pikiranku malah tertuju pada Rin. Bersama Nay, aku tidak bisa jadi diriku sendiri. Bersama Nay, aku merasa tidak leluasa. Bahkan teman-temanku bilang bahwa sejak bersama Nay aku malah menjadi seperti orang lain. Aku bodoh Bu, aku terlalu takut untuk mengakui kalau hati ini juga merasakan apa yang Rin rasakan. Aku takut nanti malah memperburuk keadaan."

"Nak Jun, seharusnya Nak Jun tidak perlu ragu dengan perasaan itu. Tidakkah Nak Jun merasakan ketulusan Rin? Maaf, bukan Ibu ingin ikut campur, tapi kali ini Ibu memang tidak bisa membiarkan keadaan ini. Lihat Rin sekarang, hanya terbaring di ranjang rumah sakit dalam keadaan koma, sudah tiga hari dan entah kapan akan sadar."

"Maafkan aku Bu, maafkan aku..."
Kulihat Ibu meneteskan air mata. Wajahnya memang terlihat tegar, tapi air mata itu adalah bukti bahwa sebenarnya Ibu juga rapuh. Jun pun akhirnya tak bisa membendung lagi, air matanya mengalir deras. Baru kali ini aku melihat Jun seemosional itu. Lalu kemudian, aku merasa pipiku juga basah. Kenapa aku ikut menangis? Aku lelah, aku ingin istirahat. Namun betapa kagetnya aku ketika membalikkan badan dan mendapati tubuhku sedang terbaring di ranjang. Aku segera mendekati, kemudian melihat, aku terlihat sangat pucat, dan ada banyak alat yang tersambung di tubuhku. Aku keluar dari ragaku? Oh, tidak! Jangan! Jangan sekarang. Aku belum mau mati. Aku ingin mendengar langsung Jun mengatakannya padaku, setelah itu terserah. Bila Tuhan memang menginginkan aku pulang padaNya, aku rela. Yang penting Jun sudah mengatakannya sendiri di depanku.



Bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar