hei, tuan, sekarang aku
seperti kehilangan semangat... tak ada lagi keinginanku untuk melakukan
kebiasaan kita dulu... mungkin kau masih melakukannya, mungkin juga
tidak, aku tak tahu... tapi yang pasti, aku tak mau lagi... kini aku
hanya ingin tetap menjadi diri sendiri, yang sejak sebelum, saat, dan
tak lagi mengenalmu, aku selalu menulis... jadi, biarkan aku menulis,
hanya menulis.... menuliskan semuanya...
aku hanya akan menulis bahwa dulu kita selalu menonton arsenal bertanding, walau di rumah masing-masing dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja...
aku hanya akan menulis bahwa dulu kita juga selalu menonton stand up comedy bersama, dan masih di rumah masing-masing, lalu kita tertawa bersama...
dan aku hanya akan menulis bahwa dulu kita sangat suka mendengarkan lagu the messenger milik linkin park karena liriknya sangat mengena...
oh iya, aku nyaris lupa, dulu kita juga sering tanding bilyard via online, iya kan?
kau selalu berhasil mengalahkanku, sampai akhirnya kau kasihan dan memilih mengalah agar aku menang...
itu pun kalau kau ingat...
kalau tak ingat juga tak apa, aku hanya akan menuliskannya, tak akan lagi kita mengulangnya...
tuan, aku hanya ingin semangat baru...
bisakah hal-hal yang akan kulakukan nanti tidak perlu mengingatkanku padamu?
bagaimana aku bisa lupa bila semua hal yang kulakukan ternyata adalah kebiasaan kita dulu?
aku tahu,
semuanya hanya akan jadi kenangan...
entah, apa kau juga mengenangnya?
atau hanya kau anggap angin lalu saja?
entah...
aku hanya akan menulis bahwa dulu kita selalu menonton arsenal bertanding, walau di rumah masing-masing dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja...
aku hanya akan menulis bahwa dulu kita juga selalu menonton stand up comedy bersama, dan masih di rumah masing-masing, lalu kita tertawa bersama...
dan aku hanya akan menulis bahwa dulu kita sangat suka mendengarkan lagu the messenger milik linkin park karena liriknya sangat mengena...
oh iya, aku nyaris lupa, dulu kita juga sering tanding bilyard via online, iya kan?
kau selalu berhasil mengalahkanku, sampai akhirnya kau kasihan dan memilih mengalah agar aku menang...
itu pun kalau kau ingat...
kalau tak ingat juga tak apa, aku hanya akan menuliskannya, tak akan lagi kita mengulangnya...
tuan, aku hanya ingin semangat baru...
bisakah hal-hal yang akan kulakukan nanti tidak perlu mengingatkanku padamu?
bagaimana aku bisa lupa bila semua hal yang kulakukan ternyata adalah kebiasaan kita dulu?
aku tahu,
semuanya hanya akan jadi kenangan...
entah, apa kau juga mengenangnya?
atau hanya kau anggap angin lalu saja?
entah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar