welcome to the page

welcome to the page

Sabtu, 26 Maret 2016

Kopiku, Kopimu, Kopi Kita...

Kau suka kopi hitam tanpa gula. Katamu, gula akan merusak keaslian rasa kopinya. Kau bilang, gula akan mengganggu kesehatanmu. Kau tak suka rasa manis. Kau penikmat kopi pahit.

Aku suka kopi manis. Kadang aku menambahkan gula, kadang juga aku menambahkan susu sesukaku, semerdekaku. Menurutku, mau ditambah apapun, kopi tetaplah kopi. Rasa manis akan menambah cita rasa ketika menyantapnya. Aku penikmat kopi manis.

Kau ingat bagaimana awalnya kita berjumpa? Kejadian kesalahan order dan nomor meja di kafe itu yang mempertemukan kita, yang memaksa kita duduk bersama, untuk kemudian saling adu argumen yang tiada habisnya. Menjadi tontonan gratis bagi setiap mata yang memandangnya. Kau tetap membanggakan kopi pahitmu dan aku terus menyanjung kopi manisku.

Sampai akhirnya ketika masalah itu datang, kau berteriak meminta gula. Kau menyadari bahwa hidupmu perlu sedikit asupan gula, kau menyadari bahwa banyak hal manis di luar sana. Sementara aku yang terbiasa menikmati rasa manis, kali ini harus menangis sejadi-jadinya ketika kepahitan itu tiba.


Dear Kopi Pahit...
Kau butuh sedikit gula agar kau tahu bahwa dunia tak selalu bermuram durja... (dari Si Kopi Manis)


Dear Kopi Manis...
Sesekali kau perlu menikmati kopi pahit, agar kau tahu bahwa hidup tak selamanya manis... (dari Si Kopi Pahit)