Aku merasa semuanya baik-baik saja, semuanya berjalan sangat normal dan tidak ada yang salah. Aku mencintaimu dan kau (kelihatannya) juga mencintaiku. Sampai pada suatu ketika aku menyadari sesuatu. Ternyata selama ini kau tak pernah mencintaiku. Pandai sekali kau bersandiwara seolah-olah semuanya nyata. Tahukah kau itu menyakitiku?
Tidak, tentu bukan sandiwara itu yang membuatku pilu. Bukan itu. Aku tak masalah jika memang kau tak bisa mencintaiku lalu pergi bersama wanita lain. Tapi kali ini masalahnya berbeda. Setelah kau memilih bersamanya, kau juga sakiti dia dengan cara yang sama. Kau tinggalkan dia dengan alasan yang sama seperti saat kau meninggalkanku.
Dan lagi kau pergi untuk kesekian kali. Drama itu kau ulang pada wanita ketiga, dengan alasan yang sama dan cara yang sama pula. Sudah tiga wanita kaugores hatinya dengan cinta yang tak nyata.
Sungguh, bukan karena wanita lain yang membuatku hancur. Lebih dari itu, Sayang. Hatiku perih, aku masih sulit menerima kenyataan bahwa ternyata kau tak pernah bisa mencintai wanita. Kau tidak normal, Sayang. Tapi mengapa kau tak jujur saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar